Miftachul Chusna - Koran SI
Ajang Miss World (Foto: Fery/Okezone)
Nusron Wahid meminta publik tidak terburu-buru memberikan penilaian negatif terhadap ajang Miss World 2013, sebelum memahami isi atau substansi pelaksanaan acara tersebut.
Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid mengingatkan, memiliki prasangka negatif tanpa memahami isi bukan termasuk prinsip bangsa Indonesia. “Karena itu, dalam konteks ajang Miss World, kami menekankan agar pihak yang menolak acara tersebut memahami dulu pesan yang akan disampaikan dalam Miss World. Kami minta jangan buru-buru menilai satu masalah sebelum mengetahuinya secara utuh,” ujar Nusron di Kantor GP Ansor, Jakarta, Rabu malam, 4 September 2013.
Menurut mantan Ketua Umum PB PMII ini, tidak ada alasan untuk menolak kontes tingkat dunia, jika dalam pelaksanaanya memberi banyak manfaat terhadap citra Indonesia di mata dunia, potensi ekonomi, dan investasi.
Apalagi jika dalam manual acaranya tidak ada yang mengenakan pakaian bikini, tapi malahan dikemas dengan dimensi keIndonesian atau berbeda dengan pelaksanaan Miss World di negara lain.
“Saya menilai Miss World ini ajang kreativitas yang memiliki dampak negatif dan positif, tergantung dari sudut pandang,” ujarnya.
Miss World, lanjut dia, justru dapat dijadikan instrumen untuk mengangkat derajat kaum perempuan jika, memang dalam pelaksanaanya tidak hanya dinilai dari aspek cantik dan kemolekan tubuh saja, melainkan juga dilihat dari unsur kecerdasan, integritas, serta memiliki muatan untuk misi kemanusiaan. Karena itu, Nusron menekankan agar ajang Miss World diambil sisi positifnya.
“Sisi positifnya harus kita ambil,” ucap anggota Komisi XI DPR ini. Bahkan bisa juga dijadikan sarana untuk membangun solidaritas dunia terhadap konflik yang terjadi di Timur Tengah seperti di Suriah, Mesir dan negara lain.
(tty)