Gelombang PHK di Sektor Tekstil Capai 36 Ribu Karyawan
27 Agustus 2015, 08:43:27 Dilihat: 425x
JAKARTA - Perlambatan ekonomi sudah dirasakan berbagai sektor industri, salah satunya industri tekstil. Bahkan banyak dari perusahaan tersebut yang terpaksa gulung tikar.
Perlambatan ekonomi semakin diperparah dengan anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menembus level Rp14 ribu per USD.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, sudah ada beberapa industri tekstil yang tutup akibat kondisi ini, bahkan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam jumlah yang besar.
"Sampai saat ini sudah ada beberapa yang tutup (industri), yang berakibat PHK lebih dari 36 ribu orang," ungkap Ade kepada Okezone, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Ade menambahkan, dengan menyentuhnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS di level Rp14 ribu per USD, membuat industrinya tentu makin berat karena harus membeli bahan baku pakai dolar AS. Tapi selama pemasaran orientasinya ekspor, maka berapa pun kursnya tidak jadi masalah berarti.
Namun, jika perusahaan tersebut pasarnya berorientasi dalam negeri, akan semakin sulit jual barangnya, karena daya beli masyarakat yang turun.
"Sehingga tidak tersisa anggaran untuk kebutuhan barang sekunder seperti tekstil," sambungnya.
Dijelaskan Ade, selama orientasi pasar ekspor berapapun kursnya tidak masalah, tetapi kalau orientasinya pasar dalam negeri, pilihannya sangat sempit.
"Tutup atau terus kurangi jam kerja," imbuhnya.
Source