Membidik Saham Ciamik Sambut Vaksin Corona
09 Desember 2020, 09:00:00 Dilihat: 425x

Jakarta -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu berakhir di level 5.810 atau menguat 0,47 persen. Tercatat, asing melakukan jual bersih sebesar Rp3,93 triliun sepanjang pekan. Sedangkan secara tahun berjalan (year-to-date/ytd), asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp44,51 triliun.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma melihat tren penguatan masih akan berlanjut meski tak dipungkiri kenaikan indeks secara mingguan kian tipis jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya yang mampu menguat sebesar 2 hingga 3 persen.
Salah satu indikator yang menjadi landasan analisisnya yaitu capaian indikator Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada November lalu di level 50,6. Angkanya naik dari posisi Oktober 2020 yang berada di level 47,8.
Sebagai catatan, PMI di atas 50 artinya industri dalam negeri memasuki tren ekspansif. Realisasi ini membuat Suria yakin ekonomi RI sudah mulai bangkit, sehingga mampu mengikis keraguan investor di tengah melonjaknya kasus covid-19.
"Dilihat juga ada berita bagus PMI kita sudah tembus 50, berarti (ekonomi) sudah mulai bangkit," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/12).
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan prediksi JP Morgan yang optimis IHSG pada 2021 akan menembus level 6.800. JP Morgan menyebut kepemilikan asing terhadap berbagai indeks di negara berkembang seperti Indonesia masih ringan atau underweight yang tercermin dari catatan jual bersih asing hingga sekarang.
Dengan demikian, ia yakin sebelum 2020 berakhir atau awal 2021, asing akan mulai mengambil posisi di pasar-pasar berkembang.
"Asing sekarang posisinya underweight terhadap pasar berkembang, termasuk Indonesia. Mereka harus masuk, mesti punya posisi, jadi indeks rata-rata targetnya untuk tahun depan tinggi, lebih tinggi dari prediksi saya yang masih 6.500," jelasnya.
Jika asing mulai menunjukkan tanda-tanda masuk ke IHSG seiring dengan sentimen vaksin covid-19 yang sebagian telah tiba pada Minggu (6/12) malam, dia menilai saham-saham favorit asing yang akan diborong lebih dulu.
Saham favorit yang dimaksud adalah empat bank besar atau four big banks, yakni PT BCA Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI.
Untuk keempat saham tersebut, Samuel Sekuritas menargetkan harga secara berturut-turut sebesar 35.300, 7.700, 8.000, dan 4.800.
Selain itu, dia juga bilang asing tampaknya mulai melirik sektor pertambangan yang bergerak di komoditas emas dan nikel, terutama batu bara.
Karenanya, ia merekomendasikan saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau ANTM, PT Vale Indonesia Tbk atau INCO, PT Bukit Asam Tbk atau PTBA, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Ia menyarankan mengakumulasi ADRO dengan target di harga 1.600. Sedangkan ANTM, INCO, dan PTBA telah menembus harga targetnya masih berpotensi naik dengan risiko koreksi wajar karena aksi ambil untung.
Lalu, untuk sektor minyak dan gas (migas), ia menyarankan untuk tak langsung memburu saham terkait meski OPEC+ telah menyetujui pemangkasan produksi minyak. Pasalnya, ia menilai keputusan tersebut tak menjamin kestabilan harga minyak karena ketatnya persaingan di antara negara-negara OPEC+ itu sendiri.
Ditambah dengan isu ketegangan antara Presiden Terpilih AS Joe Biden dengan Rusia yang bisa pecah pada tahun depan saat Biden menjabat. Tensi yang berpotensi meningkat menjadi perang dagang ini bisa jadi merusak harga pasar.
Namun tentu, pemangkasan produksi sebanyak 500 ribu barel per hari (bph) dari OPEC+ ini akan menjadi sentimen positif untuk jangka pendek.
"Karena sinyalnya juga Biden akan mengurangi pemakaian minyak fosil dan mengembangkan energi terbarukan," tambahnya.
Sepaham, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan masih optimistis indeks akan melanjutkan penguatan meski dibayangi melonjaknya angka covid-19.
Alfred tak menutup kemungkinan akan terjadi koreksi sehat. Namun, jika angka positif harian terus mencetak rekor baru, risiko pelaku pasar minggat pun kian besar.
"Momentum cukup banyak bagi pasar untuk melakukan profit taking karena angka covid-19 kembali tembus all time high-nya, jadi kemungkinan kondisi ini yang akan memicu pasar profit taking," terangnya.
Memasuki pekan kedua penutupan tahun, ia menilai sentimen atau isu terbesar di pasar modal adalah window dressing atau aksi poles portofolio pialang. Sehingga, ia melihat saham-saham yang akan dibidik adalah saham yang belum mengalami kenaikan optimal (lagging).
Untuk sektornya pun bervariasi, dari konsumer hingga telekomunikasi. Dia merekomendasikan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Alfred juga melihat kesempatan berinvestasi di sektor kesehatan. Selain perusahaan BUMN yang terjun langsung dalam menyuntikkan vaksin seperti KAEF dan INAF, ia menilai perusahaan swasta yang bergerak di fasilitas medis seperti PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga akan diuntungkan.
Sempat naik 24,86 persen pada perdagangan Jumat (4/12) lalu, ia melihat potensi reli pada pekan ini.
Optimisme disebabkan mulai masuknya pesanan untuk program penanganan pandemi dari pemerintah di penghujung tahun 2020. Menjajal jarum suntik, IRRA diproyeksikan akan tumbuh baik di pengujung tahun hingga 2021.
"Tidak bisa dipungkiri kalau masalah alat suntik, mesin plasma darah dan lain-lain itu produk-produk yang bisa dikatakan permintaan masih cukup tinggi," tutupnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.