Corona, Utilisasi Industri Pengolahan Anjlok Jadi 40 Persen
13 Desember 2020, 09:00:01 Dilihat: 446x
Jakarta -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat utilisasi industri pengolahan sempat anjlok menjadi hanya 20 persen hingga 40 persen akibat pandemi covid-19. Sebelumnya, ketika keadaan normal tingkat utilisasi industri pengolahan mencapai 70 persen-80 persen.
"Kalau dilihat dari utilisasi dalam keadaan normal 70 persen sampai 80 persen, covid-19 menjadi 20 persen sampai 40 persen," ucap Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam dalam Oil & Gas Stakeholders Gathering 2020, Rabu (9/12).
Berdasarkan data Kemenperin, utilisasi industri tekstil sebelum pandemi masih di level 72,31 persen, tapi saat pandemi menjadi 45 persen. Lalu, utilisasi industri pakaian jadi turun dari 84 persen menjadi 53 persen.
Kemudian, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki turun dari 80 persen menjadi 36 persen. Lalu, industri percetakan dan reproduksi media rekaman turun dari 74 persen menjadi 40 persen.
Meski begitu, Khayam mengklaim utilisasi industri pengolahan kini mulai membaik. Hal ini khususnya pada kuartal III 2020.
"Sekarang sudah rebound (bangkit). Apalagi pada kuartal III 2020. Kami berharap pada kuartal IV 2020 masih positif walau di atas nol sedikit," jelas Khayam.
Sebelumnya, Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Adie Rochmanto Pandiangan menyatakan utilisasi produksi nasional dari sektor industri keramik mulai melonjak hingga 65 persen pada November 2020. Ia berharap utilisasi terus meningkat sampai 70 persen pada akhir 2020.
"Sebelumnya utilisasi hanya berkisar 45 persen hingga 50 persen karena pandemi covid-19," kata Adie.
Ia bilang industri keramik mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk dikembangkan di dalam negeri. Pasalnya, sumber daya alam yang dijadikan bahan baku tersedia di Indonesia.
"Secara kapasitas dan kemampuan, industri keramik Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan nasional. Namun demikian, kami juga mendorong pemanfaatan teknologi guna menciptakan produk yang inovatif dan kompetitif," jelas Adie.
Sumber : cnnindonesia.com