Jakarta -- Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan semua pihak untuk menjaga keamanan dalam negeri. Sebab, kondisi keamanan dalam negeri mempengaruhi ekonomi yang berujung pada keputusan ber-investasi.
"Di lain pihak kita membuka negeri kita dengan investasi dari negara lain, tapi secara investasi dijaga juga keamanan, dijaga juga masalah sosial. Karena, orang asing begitu ada ribut dalam negeri itu tentu juga banyak yang tidak berani," ujarnya dalam acara International Virtual Conference 2020, Rabu (9/12).
JK, panggilan akrabnya juga sedikit menyinggung kerusuhan yang terjadi beberapa waktu terakhir ini. Meski tidak spesifik menyebut peristiwa yang dimaksud, namun ia mengharap semua pihak bisa menjaga keamanan dalam negeri alih-alih membuat keributan.
"Nah, peristiwa akhir-akhir ini keributan sosial, itu pasti juga menyebabkan masalah. Jadi, semuanya serba harus memberikan sumbangan-sumbangan yang baik untuk ekonomi kita," tuturnya.
Selain menjaga keamanan guna mendorong investasi, ia menilai Indonesia butuh inovasi ke depan. Inovasi ini, lanjutnya, bisa memberikan nilai tambah pada SDA Indonesia yang melimpah sehingga bisa memperkuat perekonomian.
"Kita bisa belajar dari negara yang sudah maju, China, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, kita bisa belajar, income per kapitanya sudah 2 kali dari kita. Thailand, yang sudah lebih dulu dari kita, malah sekarang Vietnam mungkin saja lebih baik dari kita karena dia bisa kontrol dari sisi sosial dan politiknya, sehingga tidak timbul masalah," katanya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp611,6 triliun hingga kuartal III 2020. Realisasi tersebut mencapai 74,8 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.
Sementara itu, khusus untuk periode kuartal III 2020 tercatat realisasi investasi sebesar Rp209 triliun, atau naik 1,6 persen dari tahun lalu.
Sumber : cnnindonesia.com