Rincian Rencana Bisnis Bank Syariah Indonesia Sampai 2023
25 Desember 2020, 09:00:00 Dilihat: 522x
Jakarta -- Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menyatakan telah menyiapkan rencana bisnis untuk 2021 hingga 2023 mendatang. Rencana itu akan diimplementasikan setelah proses merger tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selesai.
"Kami mendesain ulang bisnis modelnya, jadi punya bisnis model lebih bagus dari sebelumnya. Kami sepakat membangun branding untuk menjadi bank syariah universal, bisa merangkul seluruh lapisan nasabah," ucap Hery dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (16/12).
Ia bilang perusahaan akan memperkuat bisnis wholesale banking. Salah satu contohnya menjadi lead dalam menyalurkan pembiayaan sindikasi.
"Kalau ikut sindikasi biasanya ikut-ikut saja sama bank induk. Tapi suatu hari nanti bisa jadi lead sindikasi pembiayaan yang dibutuhkan di lokal," ujar Hery.
Selain itu, BSI juga akan fokus pada pasar sukuk global, khususnya di Timur Tengah. Bahkan, perusahaan bercita-cita mendirikan kantor perwakilan di Dubai tahun depan.
"Kalau nanti ada perusahaan bagus di Indonesia, seperti BUMN yang ingin menerbitkan sukuk global, bank ini bisa bantu," tutur Hery.
Kemudian, BSI juga akan memperkuat lini bisnis konsumer dan ritel. Lalu, perusahaan akan mengembangkan sistem digital demi meningkatkan penawaran produk, mulai dari cicil emas, wakaf, zakat, dan infaq.
Lalu, BSI juga berencana untuk menerbitkan rights issue. Namun, Herry tak menyebut pasti kapan aksi korporasi itu dilakukan.
"Memang ada rencana, tapi belum tahu kapan," pungkas Hery.
Sebagai informasi, proses merger tiga bank syariah BUMN ditargetkan rampung pada Februari 2021. Saat ini, ketiga bank yang terdiri dari PT BRI Syariah, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri baru saja melakukan penandatanganan akta penggabungan perusahaan sebagai awal dari proses merger.
Sumber : cnnindonesia.com