Ba Asyir Pulang Dikawal Densus 88 Antiteror, TNI Siaga
15 Januari 2021, 09:00:00 Dilihat: 396x
Solo -- Abu Bakar Baasyir (ABB) telah bebas murni dari masa tahanan sebagai napi teroris di Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1).
Dia yang dijemput putra dan kuasa hukumnya pun langsung dibawa pulang ke kediamannya di Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Perjalanan ABB menuju kediaman di Sukoharjo, selain didampingi keluarga dan tim pengacara, juga dilakukan pengawalan oleh Densus 88 (Antiteror Polri) dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Rika Aprianti dalam keterangan tertulisnya.
Sebelum dibebaskan, Baasyir terlebih dahulu melewati proses administrasi dan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Rika mengatakan hasil tes cepat antigen Baasyir dinyatakan negatif Covid-19
Sementara itu, di Jawa Tengah, Komando Rayon Militer (Korem) 074/Warastratama Surakarta menyiagakan 200 personel TNI menjelang pembebasan Abu Bakar Baasyir Jumat (8/1).
Mereka disiapkan untuk mengantisipasi kerumunan massa yang hendak menyambut terpidana kasus terorisme itu.
Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf. Rano Tilaar mengatakan pihaknya tidak ingin kejadian di Petamburan, Jakarta Pusat terulang di Sukoharjo, tempat Abu Bakar Baasyir tinggal.
"Kita tidak peduli siapa yang datang. Kita hanya peduli jangan sampai terjadi keramaian ataupun kerumunan," katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (7/1).
Ia merinci 200 personel tersebut berasal dari Korem, Yonif R 408/SBH, Intel Korem dan Kodim, Brigif 6 Kostrad, Grup 2 Kopassus, serta satuan-satuan lainnya. Mereka dikonsentrasikan di Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, dan Sragen."Daerah-daerah itu menjadi penghubung wilayah Soloraya dengan wilayah Yogyakarta, Semarang, dan Jawa Timur," katanya.
Langkah antisipasi tersebut diambil lantaran Soloraya yang terdiri dari satu kota dan enam kabupaten saat ini masih berstatus zona merah covid-19. Segala bentuk kerumunan berpotensi menambah jumlah kasus covid di wilayah tersebut.
"Kita belajar dari apa yang terjadi di Jakarta. Berangkat dari ada sebagian masyarakat yang terlalu mengagumi seorang tokoh sehingga mereka ingin menyambut kedatangannya," katanya.
Selain menyiagakan personel, Rano juga telah berkoordinasi dengan tokoh agama dan pimpinan ormas agar tidak mengadakan penyambutan Baasyir. Termasuk dengan pihak Pondok Pesantren Al-Mumin Ngruki, Sukoharjo, tempat tinggal Baasyir.
"Sejauh ini komunikasi dengan mereka baik. Termasuk dengan Ustaz Abdurrachim, putranya Ustaz Abu Bakar Baasyir kita minta supaya mengimbau kelompok-kelompok masyarakat agar tidak melakukan penyambutan," katanya.
Dihubungi terpisah, Humas Panitia Penyambutan Ustadz Abu Bakar Baasyir dari Pondok Pesantren Al-Mumin Ngruki, Endro Sudarsono mengatakan tidak ada acara khusus untuk penyambutan Baasyir. Panitia hanya menyiapkan semua kebutuhan Baasyir terkait kepulangannya ke pondok.
"Di pondok beliau akan memberi keterangan kepada pers. Setelah itu tidak ada acara apa-apa," katanya.
Selain itu, lanjutnya, panitia telah menyiapkan personel untuk mengamankan kedatangan Baasyir. Mereka disiapkan di sepanjang jalan menuju Pondok Almumin untuk mengantisipasi simpatisan Baasyir agar tidak berkerumun di lingkungan pondok.
"Tentunya kalau ada orang dari luar yang datang kita tidak bisa melarang. Tapi mereka tidak boleh masuk lingkungan pondok," katanya.
Sumber cnnindonesia.com