Melihat Penempatan Dana Investasi BPJS Ketenagakerjaan
20 Februari 2021, 09:00:00 Dilihat: 513x

Jakarta -- BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan tingkat pengembalian investasi atau imbal hasil (yield on investment/YOI) turun dalam 10 tahun terakhir. Penurunan ini berdampak pada imbal hasil yang diterima peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Jika YOI turun, maka imbal hasil yang diterima peserta BPJS Ketenagakerjaan juga semakin kecil. Sebaliknya, bila YOI terus meningkat, artinya imbal hasil yang didapat peserta juga semakin tinggi.
Lihat saja, YOI BPJS Ketenagakerjaan pada 2010 mencapai 12 persen. Namun, pada 2011 turun menjadi 11,57 persen.
Penurunan terus berlanjut hingga menjadi satu digit pada 2018 sampai 2020. Rinciannya, YOI pada 2018 sebesar 8,15 persen, pada 2019 sebesar 6,75 persen, dan 2020 sebesar 7,38 persen.
Naik dan turunnya tingkat imbal hasil BPJS Ketenagakerjaan dipengaruhi oleh bagaimana lembaga itu menginvestasikan dananya. Selain itu, YOI juga dipengaruhi oleh pergerakan pasar, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bunga deposito.
Lantas, di mana saja BPJS Ketenagakerjaan menempatkan dana investasinya?
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antara Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja menjelaskan total dana yang dikelola dan diinvestasikan pada 2020 sebesar Rp486,38 triliun. Mayoritas dana ditempatkan di surat utang (obligasi) sebesar 64 persen.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan menempatkan dana di saham sebesar 17 persen dari total investasi, 10 persen di deposito, 8 persen di reksa dana, dan 1 persen berupa investasi langsung.
Jika dilihat, BPJS Ketenagakerjaan selalu menempatkan sebagian besar dana pengelolaannya di surat utang. Setidaknya, hal itu terlihat sejak 2010.
Pada 2010, dana pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp99,98 triliun. Dana itu ditempatkan di surat utang sebesar Rp39,74 triliun, deposito Rp31,2 triliun, saham Rp21,92 triliun, reksa dana Rp5,61 triliun, properti Rp469 miliar, dan investasi langsung Rp26,67 miliar.
Hal yang sama terjadi pada 2011, mayoritas dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang sebesar Rp111,78 ditempatkan di surat utang. Saat itu, jumlah dana yang diinvestasikan ke instrumen surat utang sebesar Rp46,68 triliun.
Sisanya, BPJS Ketenagakerjaan menginvestasikan dananya ke saham sebesar Rp23,43 triliun, reksa dana Rp8,37 triliun, deposito Rp32,86 triliun, properti Rp390,21 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar.
Lalu, total dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan naik pada 2012 menjadi Rp132,83 triliun. Dana itu ditempatkan di surat utang sebesar Rp53,51 triliun, deposito Rp41,74 triliun, saham Rp27,43 triliun, reksa dana Rp9,55 triliun, properti Rp369 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar.
Dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan kembali naik pada 2014 menjadi Rp149,21 triliun. Lembaga itu menginvestasikan dana kelolaan ke surat utang sebesar Rp65,05 triliun, saham Rp31,81 triliun, reksa dana Rp11,76 triliun, deposito Rp40,18 triliun, properti Rp358 miliar, dan investasi langsung Rp30,81 miliar.
Hal ini terus berlanjut hingga 2020. Jumlah dana yang dikelola juga kian meningkat pada tahun lalu.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.