Transaksi Maret Bakal Lebih Ramai, Ini Saham-saham Pilihannya
07 Maret 2021, 09:00:04 Dilihat: 446x
Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada Maret ini akan cenderung menguat terbatas di level 6.241 sampai dengan 6.428.
Investment Information Mirae Asset, Martha Christina menjelaskan, selama Maret terdapat beberapa katalis yang diproyeksikan akan menggerakkan laju bursa saham domestik dapat menguat terbatas, antara lain rilis kinerja keuangan emiten sepanjang tahun 2020 yang diperkirakan masih akan mengalami penurunan laba bersih karena imbas pandemi Covid-19.
Semetara itu, awal Maret ini beberapa negara sudah merilis data PMI Manufaktur seperti China dan Amerika Serikat yang masih menunjukkan penurunan. Sedangkan, rilis data ekonomi Indonesia yang memperlihatkan minimnya perbaikan seperti PMI dan inflasi turut disikapi dengan respons kebijakan yang akomodatif dari pemerintah di beberapa industri.
Beberapa kebijakan akomodatif tersebut antara lain pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia 7DRRR menjadi 3,5%, PPnBM 0% untuk mobil 1.500 cc, uang muka (DP) rumah 0%, dan pembebasan PPN rumah di bawah Rp 2 miliar guna mendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang ditargetkan di 4.3%-5.3%.
"Penggerak pasar dari data ekonomi cukup banyak tapi hasilnya masih kurang meyakinkan, investor masih berhati-hati," kata Martha, dalam konferensi pers secara daring, Kamis (4/3/2021).
Sementara itu, Head of Investment Information Team, Roger memperkirakan, nilai transaksi pasar saham pada Maret dapat lebih ramai dari Rp 15 triliun per hari dari bulan sebelumnya.
"Kami menilai pasar saham juga akan ramai pada Maret karena faktor data ekonomi dan kebijakan akomodatif yang diambil pemerintah, musim publikasi laporan keuangan 2020, dan aksi korporasi beberapa emiten," kata Roger.
Maret menjadi musim publikasi laporan keuangan emiten bursa. Di tengah musim itu, Mirae Asset Sekuritas mencatat ada beberapa sektor yang diprediksi mencatatkan laba lebih baik secara tahunan maupun kuartalan.
Adapun saham-saham yang menjadi fokus pilihan Mirae sepanjang Maret masih berada di empat sektor utama, yakni sektor bahan baku, barang konsumsi primer, energi dan sektor kesehatan.
Untuk sektor bahan baku yang menjadi pilihan antara lain, ANTM, INCO, TINS, dan MDKA. Sektor ini masih akan mendapat katalis positif dari pergerakan harga komoditas, terutama nikel.
Selanjutnya, untuk sektor barang konsumsi primer pilihannya adalah AALI, LSIP, SSMS, CPIN, JPFA, dan MAIN. Roger menilai, harga CPO saat ini masih cukup tinggi di kisaran 3.600 RM per ton, sedangkan harga ayam broiler di kisaran Rp 18 ribu sampai dengan Rp 19 ribu per ekor dan DOC di kisaran Rp 6.000-Rp7.000 per ekor akan berimbas positif ke emiten poultry.
Sektor energi seperti ADRO, PTBA, ITMG, MEDC dan ENRG juga akan diuntungkan dengan harga batu bara yang saat ini di kisaran US$ 80 per ton, sedangkan minyak WTI berada pada level US$ 60 per barrel.
Sedangkan, di sektor kesehatan, Mirae merekomendasikan saham MIKA, HEAL, KLBF, dan SIDO. Emiten ini masih mendapat katalis positif dari kebutuhan vitamin dan suplemen yang diperkirakan tetap tumbuh ke depannya dan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tetap tinggi.
Dijelaskan Roger, selain musim publikasi laporan keuangan juga disusul oleh aksi korporasi beberapa emiten, termasuk RUPS, dividen, right issue, dan stock split. Untuk dividen, Roger mengatakan ada beberapa emiten yang diprediksi memberikan dividen per lembar saham dengan cukup tinggi, salah satunya PTBA.
Dari aksi right issue, sekurangnya ada empat emiten yang siap menggelar aksi penambahan modal tersebut yaitu FREN, CENT, ENRG, ARTO, dan SAME. Aksi korporasi lain yang rencananya digelar Maret adalah stock split yang akan di lakukan oleh emiten ERAA.
"Sehingga, asal tidak ada aral melintang, ketiga faktor utama tersebut diprediksi akan membuat nilai transaksi bursa pada Maret dapat lebih ramai daripada Februari, yang rata-rata per harinya mencapai sekitar Rp 15 triliun," kata Roger.
Sumber : cnbcindonesia.com