Mau Tenang Pensiun dengan Investasi Saham, Simak Strateginya!
31 Maret 2021, 09:00:00 Dilihat: 514x
Jakarta - Salah satu instrumen yang bisa digunakan untuk mempersiapkan dana pensiun adalah dengan investasi saham secara jangka panjang di pasar modal.
Namun perlu diingat, jika mempersiapkan dana pensiun artinya dana tersebut dibutuhkan untuk jangka panjang sehingga time frame investasinya juga lebih panjang ketimbang dengan investasi lainnya.
Rivan Kurniawan, salah satu value investor di Indonesia mengemukakan bahwa untuk jika memilih saham sebagai salah satu instrumen investasi, minimal jangka waktu saham tersebut diinvestasikan adalah 10 tahun, sehingga saham-saham ini memang tidak ditujukan untuk di-trading-kan dalam waktu singkat.
"Kalau misalkan kita bicara saham blue chip [saham unggulan] sebenarnya bisa nabung sampai tak terhingga. Misalkan beli hari ini, bisa 5-10 tahun atau bahkan bisa di atas 10 tahun. Kan judulnya aja kita sedang mempersiapkan untuk dana pensiun," kata Rivan dalam program Investime, Kamis (25/3/2021).
Lalu saham seperti apa yang cocok untuk ditabung untuk menjadi tabungan pensiun?
Secara garis besar, Rivan membagi saham menjadi dua kelompok untuk persiapan dana pensiun, core stock dan value stock.
Kelompok pertama merupakan saham-saham blue chip yang sudah matang secara bisnis dan kinerjanya konsisten dan harga sahamnya terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu.
Pembelian saham ini, kata Rivan, bisa dilakukan setiap bulan layaknya menabung.
Sedangkan untuk kelompok kedua adalah saham-saham second liner (lapis kedua) yang dinilai merupakan emiten, yang meski tidak sebaik saham blue chip kinerjanya, namun memiliki harga diskon dan dipercaya akan memberikan imbal hasil (return) yang baik di masa depan.
"Saham second liner mungkin time frame-nya itu bisa 1-5 tahun. Ada kelebihan dan kekurangannya, kalau blue chip lebih konsisten dan volatilitasnya lebih rendah, nah makanya cocok buat dana pensiun. Kalau untuk saham second liner mungkin volatilitasnya lebih volatile tapi potensi capital gain-nya lebih besar karena valuasinya lebih murah," jelas dia.
Mengingat dana pensiun dipersiapkan untuk masa depan, pemilihannya sahamnya juga dari sektor yang dinilai defensif. Artinya ini adalah saham-saham yang memiliki kinerja positif kendati dalam kondisi ekonomi yang berfluktuasi.
Sektor yang dinilai akan cukup positif adalah perbankan, consumer goods dan telekomunikasi.
Sumber : cnbcindonesia.com