Belajar Dari Kasus AIA: Unit Link Tak Semanis Mulut Agen!
05 April 2021, 09:00:00 Dilihat: 981x
Jakarta, "Maaf, ramai kasus asuransi di AIA dan unit link itu kan yang salah bukan pihak asuransinya dong?"
Kata-kata tersebut muncul di sebuah sosial media seorang agen asuransi. Menurutnya masalah yang membuat heboh jagad dunia maya karena ketidaktahuan dari sang nasabah.
Sebentar Ferguso!
Awalnya, kehebohan keluhan nasabah Asuransi AIA ini dikarenakan dana sang nasabah selama bertahun-tahun yang diinvestasikan di unit link malah keok. Alih-alih dana bertambah, nilai investasinya pun berkurang drastis. Bahkan banyak yang menyebut lebih baik tabungan murni.
Pembahasan itu terlihat di akun Instagram @tante_rempong_official. Akun tersebut mengunggah foto pengalaman seseorang yang mengaku menabung di asuransi selama 5 tahun.
Selain itu terdapat tangkapan layar percakapan mengenai asuransi tersebut dan disertakan kekecewaan mengenal asuransi. Sayangnya saat akan diambil, tabungan tersebut tidak memiliki nilai tunainya.
Beberapa pengguna Instagram yang berusaha menjelaskan mengenai asuransi dan dampak berinvestasi di sana. Salah satu pengguna mengungkapkan asuransi adalah bentuk perlindungan, jadi saat terjadi sesuatu seperti kecelakaan hingga meninggal dunia nilai proteksi akan bisa dicairkan.
Pencairan asuransi pun dilakukan oleh ahli waris. Pengguna lainnya juga mengingatkan untuk menabung melalui bank, saham atau reksa dana. Pengguna Instagram tersebut juga menuding agen asuransi yang menjanjikan adanya pengembalian besar jika menaruh uang di sana.
Nah ini kuncinya...! Agen....
Agen asuransi dalam memenuhi targetnya selalu memberikan kata-kata dan janji manis. Selalu menggunakan nama besar perusahaan, si agen berusaha memastikan dananya berkali-kali lipat bertambah.
Sebagai informasi, produk unit link adalah produk asuransi dengan manfaat investasi. Namun masih ada orang yang salah mengenai pengertian produk tersebut, walau memiliki manfaat investasi tapi unit link tetap merupakan produk asuransi dengan manfaat utamanya perlindungan.
"Investasi pada unit link memiliki berbagai jenis resiko dari rendah sampai tinggi," ungkap pengamat asuransi, Irvan Rahardjo kepada CNBC Indonesia, dalam sebuah kesempatan.
Namun sayangnya menurut dia masih banyak orang menganggap produk itu bisa memiliki keuntungan besar.
"Ada sebagian masyarakat yang memahami risiko yang ditanggung pemegang polis karena mendapatkan laporan NAB [nilai aktiva bersih] setiap bulan. Yang jadi persoalan orang menganggap unit link akan memberikan keuntungan besar di akhir masa polis, karena pergerakan bisa naik atau turun sesuai dengan pasar modal," kata Irvan.
Unit link dibagi menjadi yang bergaransi dan tidak. Untuk bergaransi, memiliki keuntungan salah satunya adalah santunan dan bunga yang dihasilkan dari penempatan investasi.
Unit Link bergaransi disebut sebagai saving plan dengan penawaran bunga lebih tinggi dibandingkan deposito. Sedangkan pada produk tidak bergaransi akan memberikan bunga tetap.
"Kalau yang tidak bergaransi unit link yang banyak kita kenal pergerakan NAB nya berfluktuasi dari waktu ke waktu dan tidak ada jaminan kepastian. Dalam unit link bergaransi banyak unsur investasi, sementara yang tidak bergaransi banyak unsur proteksi," ujar Irvan.
Manajemen Asuransi AIA angkat bicara mengenai keluhan pemegang polis perusahaan yang tersebar di media, yang mengaku kehilangan sejumlah sejumlah dana di media sosial.
Sebelumnya, ada forum di Facebook dengan nama "Korban Penipuan Asuransi AIA beranggotakan 3.600 akun yang sebagian mengaku kehilangan sejumlah dana pada salah satu perusahaan asuransi.

Terbaru, tepatnya pada 13 Maret 2021, seorang bernama Maria Trihartati membuat sebuah pengumuman. Dirinya meminta kepada siapapun yang berada di forum itu untuk mengirim data lengkap seperti nama, nomor polis, tanggal polis hingga nominal kerugian yang dialami.
"Mohon yang sudah mengirim data melengkapinya karena setiap langkah akan selalu ditanya data lengkap," imbaunya.
Chief Marketing Officer PT AIA Financial Lim Chet Ming mengatakan Maria Trihartati adalah mantan nasabah AIA di Lampung dan keluhannya telah selesai diproses. Keputusan tersebut disampaikan kepadanya pada 7 September 2020.
"Saat ini kami tengah mempelajari data pada laman Facebook tersebut dan terus melakukan proses pengecekan untuk melakukan validasi nama-nama yang ada di forum ini dan memastikan siapa saja yang memang adalah nasabah terdaftar kami, serta sudah menyampaikan keluhannya melalui saluran komunikasi resmi AIA yaitu Customer Care Line," ujar Chief Marketing Officer PT AIA Financial Lim Chet Ming dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/3/2021).
AIA juga mengimbau nasabah untuk menggunakan saluran komunikasi resmi AIA sehingga perusahaan dapat melayani nasabah dengan cepat, akurat dan menghindari kesimpangsiuran informasi.
Sumber : cnbcindonesia.com