Kenapa Nasabah Harus Ganti Kartu ke Debit Chip? Ini Alasan BI
07 April 2021, 09:00:00 Dilihat: 1418x
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memiliki dua alasan utama mengapa nasabah bank harus mengganti kartu debit yang lama berbasis magnetic stripes menjadi debit chip.
"Pertama keamanan. Beberapa penelitian di banyak negara, penurunan angka fraud setelah menggunakan chip sekitar 30-50%. Lebih sulit terjadi fraud karena ada fitur keamanan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam BNI Investime Week yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (6/4/2021).
Kedua, debit chip lebih bisa dilakukan standarisasi. Hal ini dikarenakan ada unsur digital yang lebih baik dari sisi teknologi. Dengan adanya standarisasi, maka akan lebih siap masuk ke era digital.
"Sehingga bisa memberikan efisiensi. Interoperability antara kartu yang satu dan lain lebih bisa dimaksimalkan. Pendek kata ini punya tujuan yang bagus agar instrumen pembayaran lebih aman dan efisien menghadapi era digital," tegasnya.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi salah satu bank yang gencar memberikan arahan kepada nasabahnya untuk mengganti kartu debit berbasis chip
VP Consumer Funding, Product Management BNI, Rizwan Nazaruddin mencatat setiap bulan ada 300.000 nasabah yang migrasi ke debit chip.
"Sekarang ini berkisar sampai Februari 2021 turun 250.000, mengingat outlet 40% plus minus, di masa pandemi ada yang tutup karena lockdown [penguncian wilayah]," ujarnya.
Namun, BNI melalui layanan Self Service Opening Account (SONIC) BNI memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bisa mengganti kartu secara mandiri. Layanan ini bahkan tersedia 24 jam, cocok bagi nasabah yang ingin mengganti kartu namun tetap aman dan nyaman saat pandemi.
"Nasabah ragu-ragu yang tidak bisa berkunjung ke cabang karena tutup atau takut pandemi, social distance, boleh ke BNI SONIC yang akan menawarkan kartu debit chip selama 24 jam," pungkasnya.
Sumber : cnbcindonesia.com