Aditya Putra - Okezone JAKARTA - Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang dilaksanakan pada Rabu (27/2) lalu dipermasalahkan oleh beberapa anggota Exco, karena dianggap tak sah. Namun, Menpora Roy Suryo kembali menekankan kalau rapat itu sah, dan keputusan yang didapat pada rapat tersebut akan segera dijalankan. Rapat Exco tersebut sebenarnya dihadiri langsung oleh ketua umum PSSI, Djohar Arifin serta lima anggota Exco lain, termasuk empat anggota yang statusnya (diklaim) telah dipulihkan, La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Toni Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan. Rapat tersebut menghasilkan tiga poin utama, yaitu rencana diselenggarakannya kongres, pembentukan BTN dan pergantian pelatih Timnas, dan pencopotan Halim Mahfudz dari posisi Sekjen PSSI. Beberapa anggota Exco, yang diwakili Bob Hippy kemudian menyatakan bahwa pertemuan itu bukanlah rapat Exco, karena empat anggota (La Nyalla cs) statusnya baru bisa dipulihkan jika sudah dilaksanakan kongres. Jadi, pertemuan kemarin hanya diikuti dua (dari tujuh) anggota Exco, Djohar dan Mawardi Nurdin, sehingga dianggap tidak sah. "Saya tidak akan komentar (banyak) lagi, yang jelas kami akan kawal kongres ini sebaik-baiknya. Silakan cek ke websitenya FIFA, siapa yang tercantum sebagai sekjen PSSI di sana (Hadiyandra, bukan Halim)," ujar Roy di Kantor Menpora, Jumat (1/3/2013). Sementara itu, terkait pernyataan Halim Mahfudz yang mengatakan kalau pihaknya akan mengadakan kongres PSSI di Bandung, Menpora mengatakan bahwa Kongres yang resmi adalah kongres yang disepakati pada rapat Exco lalu. Menurutnya, selaku pemerintah, pihaknya -dan Satgas Normalisasi- akan mengawal kongres yang akan diadakan di Jakarta. "Kongres 17 Maret itu sudah direstui FIFA, jadi tak usah mengadakan kongres-kongres lain. Apalagi pemerintah juga sudah membentuk Satgas, jadi, kami hanya akan mendukung kongres yang diselenggarakan di Jakarta," papar Roy, yang merupakan suksesor Andi Malarangeng. (fit)